GMAT & GRE – Mendapat pendidikan di luar negeri adalah mimpi beberapa orang. Peluang untuk rasakan atmosfer pendidikan global, pelajari ilmu dan pengetahuan baru, dan membuat jaringan internasional jadi daya magnet khusus.

Tetapi, saat sebelum mengambil langkah ke gerbang perguruan tinggi di luar negeri, ada banyak halangan yang perlu dilalui, satu diantaranya ialah test masuk.

Dua test yang umum diharuskan untuk pelamar program pascasarjana di luar negeri ialah GRE (Graduate Record Examination) dan GMAT (Graduate Manajemen Admission Tes).

Ke-2 test ini mempunyai tujuan dan pola yang berlainan, dan penting untuk calon pelamar untuk pahami bedanya supaya bisa pilih test yang pas sesuai program study yang ingin dituju. Yok, ketahui lebih dalam mengenai ke-2 test ini.

Apa Itu Test GRE?

GRE (Graduate Record Examination) ialah ujian standard yang sering dipakai oleh program pascasarjana di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain untuk memandang persiapan akademik calon mahasiswa. Berlainan dengan GMAT yang fokus pada sektor usaha, GRE memiliki sifat umum dan bisa dipakai untuk melamar ke beragam program pascasarjana di luar sektor usaha, misalnya:

  • Humaniora (Sastra, Sejarah, Filsafat)
  • Pengetahuan Sosial (Psikologi, Sosiologi, Antropologi)
  • Sains (Matematika, Biologi, Fisika)
  • Tehnologi (Tehnik, Informatika)

GRE memandang kekuatan dasar yang dipandang penting untuk keberhasilan di program pascasarjana, diantaranya:

  • Kekuatan Verbal Reasoning
    Mengetes kekuatan pahami dan menganalisa bacaan akademik, kosakata yang luas, dan kekuatan berpikiran krisis.
  • Quantitative Reasoning
    Mengetes kekuatan berpikiran matematis dasar, perpecahan permasalahan kuantitatif, dan interpretasi data.
  • Analytical Writing
    Mengetes kekuatan menulis makalah analisis yang terancang secara baik, meng ikuti perintah, dan sampaikan gagasan secara rasional dan persuasif.

Apa Itu GMAT?

GMAT (Graduate Manajemen Admission Tes) adalah ujian standard yang khusus diperuntukkan untuk pelamar program pascasarjana usaha (Master of Business Administration – MBA) dan program management semacam di beberapa kampus terkenal di penjuru dunia.

Berlainan dengan GRE yang memiliki sifat umum, GMAT direncanakan untuk memandang persiapan calon mahasiswa pada sektor usaha dan management. Score GMAT menjadi satu diantara aspek khusus yang diperhitungkan oleh sekolah usaha pada proses penyeleksian akseptasi mahasiswa.

GMAT scatter hitam memandang beragam kekuatan yang dipandang signifikan untuk keberhasilan di program pascasarjana usaha, diantaranya:

  • Quantitative Reasoning
    Mengetes kekuatan berpikiran matematis dasar, interpretasi data, dan perpecahan permasalahan kuantitatif yang berkaitan dengan dunia usaha.
  • Verbal Reasoning
    Mengetes kekuatan pahami dan menganalisa bacaan bertopik usaha, kosakata yang luas berkaitan usaha, dan kekuatan berpikiran krisis.
  • Integrated Reasoning
    Mengetes kekuatan menganalisa informasi dari beragam sumber (diagram, tabel, data) dan menarik ringkasan rasional yang berkaitan dengan dunia usaha.
  • Analytical Writing Assessment
    Mengetes kekuatan menulis makalah analisis yang terancang secara baik, meng ikuti perintah, dan sampaikan gagasan secara rasional dan persuasif dalam kerangka usaha.

Untuk calon mahasiswa yang ingin tempuh pendidikan pascasarjana di bagian usaha, pahami GMAT dan menyiapkan diri baik adalah cara penting.

Dengan kuasai kekuatan yang ditestingkan dalam GMAT, Anda akan tingkatkan kesempatan untuk diterima di program MBA mimpi dan raih keberhasilan di tingkatan pendidikan lebih tinggi.

Argumen Kenapa Ke-2 Test Ini Diperlukan Untuk Kuliah Di Luar Negeri

Memandang Persiapan Akademik

GRE dan GMAT direncanakan untuk menghitung kekuatan dasar yang dipandang penting untuk keberhasilan di program pascasarjana. Lewat test ini, faksi kampus bisa memandang kekuatan verbal, kuantitatif, analisis, dan kekuatan menulis calon mahasiswa. Hasil test ini bisa menjadi tanda apa calon mahasiswa mempunyai persiapan akademik yang ideal untuk meng ikuti program study tujuan.

Membandingkan Calon yang Mempunyai potensi

Kampus terima banyak lamaran dari beragam calon mahasiswa. Nilai GRE dan GMAT menjadi satu diantara alat yang menolong faksi kampus saat menyortir dan pilih calon yang paling mempunyai potensi untuk sukses dalam program study mereka. Nilai test yang lebih tinggi memperlihatkan jika calon mahasiswa mempunyai kekuatan akademik yang kuat dan siap untuk hadapi rintangan di perkuliahan.

Memprediksikan Perform Akademis

Riset memperlihatkan jika ada korelasi yang positif di antara nilai GRE dan GMAT berperforma akademis mahasiswa di program pascasarjana. Maknanya, nilai test yang lebih tinggi bisa jadi tanda jika calon mahasiswa mempunyai kesempatan lebih besar untuk memperoleh nilai yang bagus di perkuliahan.

Memperbandingkan Calon dari Beragam Latar Belakang

Mekanisme pendidikan di beberapa negara mempunyai standard dan kurikulum yang berbeda. Nilai GRE dan GMAT, yang distandarisasi dengan global, memberi parameter yang masih sama untuk faksi kampus untuk memperbandingkan kekuatan akademik calon mahasiswa dari beragam negara.

Penuhi Syarat Program Study

Banyak program pascasarjana, terutama di luar negeri, memutuskan nilai GRE atau GMAT minimum yang perlu dipenuhi dengan calon mahasiswa sebagai salah satunya persyaratan akseptasi. Tanpa capai nilai minimal itu, calon mahasiswa tidak penuhi persyaratan untuk mendaftarkan ke program study itu.

Untuk calon mahasiswa yang ingin meneruskan study di luar negeri, meng ikuti test

GRE dan GMAT dengan penyiapan yang masak adalah cara penting untuk tingkatkan kesempatan diterima di program mimpi dan raih keberhasilan di tingkatan pendidikan lebih tinggi.