Pahlawan Pendidikan di Indonesia – Pendidikan adalah pondasi khusus untuk perkembangan sesuatu bangsa. Dibalik majunya prestasi pendidikan di Indonesia, ada sosok-sosok yang tanpa maksud tertentu sudah berusaha untuk merealisasikan mimpi pendidikan yang lebih bagus untuk angkatan kedepan. Mereka ialah pahlawan pendidikan, figur yang dengan dedikasi dan ketulusan hati sudah memberi kontributor hebat pada dunia pendidikan Indonesia. Berikut sejumlah figur yang memiliki jasa penting pada perubahan dunia pendidikan di Indonesia.
Daftar Pahlawan Pendidikan di Indonesia
1 | Ki Hajar Dewantara
Tak lengkap mengulas berkenaan pahlawan pendidikan di Indonesia tanpa mengatakan nama besar Ki Bantai Dewantara. Figur palhawan pendidikan Nasional ini dikenali sebagai Bapak Pendidikan spaceman slot Indonesia yang sudah mengganti wajah pendidikan di negeri ini lewat ide “Taman Pelajar”. Ide ini perjuangkan hak pendidikan untuk semuanya golongan, tanpa melihat status sosial atau ekonomi. Kesederhanaan, keanekaragaman, dan keadilan jadi konsep khusus dalam idenya.
Disamping itu, figur pahlawan pendidikan yang adalah menteri pendidikan pertama di Indonesia ini terkenal dengan semboyannya, yaitu ‘Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani’ yang memiliki makna ‘di depan memberi panutan, di tengah membuat tekad atau harapan, dan dari belakang memberi dorongan kepribadian atau semangat.
2 | R.A. Kartini
RA Kartini terlahir di Jepara, Jawa tengah pada 21 April 1879. Ayahnya ialah Bupati Jepara waktu itu. Kartini cuma sekolah sampai SD.
Walau cuma lulusan SD, dia memiliki semangat literatur yang kuat. Dia sering membaca majalah dan buku yang menceritakan keadaan wanita di Eropa yang merdeka.
Kemudian ada kemauan Kartini membangun slot bet 200 sekolah di Jepara. Dia dikenali sering mengirim surat dengan temannya dari Belanda dan mendapatkan beasiswa disana.
Sayang, ayahnya memerintah Kartini untuk menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang. Suaminya memberikan dukungan harapan Kartini untuk membangun sekolah, dan diberilah nama “sekolah Kartini” di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan sebagainya.
Kartini wafat dalam umur 25 tahun saat melahirkan anak sulungnya pada 17 September 1904. Kelompok surat-suratnya diedarkan jadi buku berjudul “Door Duisternis tot Lieht” (Habis Gelap Terbitlah Jelas. R.A Kartini diputuskan sebagai pahlawan nasional sama sesuai SK Presiden No. 108/TK/Tahun 1964.
3 | Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika terlahir di Cicalengka, Jawa Barat pada 4 Desember 1884. Ayahnya ialah Raden Somanegara, Patih di Bandung.
Sayang, ia dibuang dan istrinya ke Ternate karena melawan Pemerintahan Hindia Belanda. Dewi Sartika cuma tempuh pendidikan SD.
Umur 15 tahun ia ada di Bandung. Karena kontribusi dan dorongan kakeknya RAA Martanegara dan Hamer, Inspektur Kantor Edukasi karena itu pada 16 Januari 1904 Dewi Sartika membangun sekolah yang didambakan. Sekolah itu namanya Sekolah Istri.
Awalannya jumlah siswa cuma 20 orang dengan 2 ruang. Mereka menumpang di Kantor Kepatihan Bandung. Siswanya diberi pelajaran berhitung, membaca, menulis, menjahit, merenda, merajut, dan agama.
4 | KH Ahmad Dahlan
Figur pahlawan pendidikan setelah itu KH Ahmad Dahlan. Figur yang namanya asli Muhammad Darwis ini memiliki peranan penting pada dunia pendidikan, terutama untuk kaum muslim. Mulai membuat organisasi Muhammadiyah pada 1912, institusi pendidikan Muhammadiyah sekarang tetap berdiri bahkan juga berkembang dan terus berperan saat lebih memajukan pendidikan di Indonesia.
5 | KH Hasyim Asy’ari
Figur ulama yang lain yang berperanan dalam perubahan dunia pendidikan terutama pendidikan agama yang lain ialah KH Hasyim Asy’ari. Figur pahlawan pendidikan di Indonesia yang lahir Demak pada 20 April 1875 ini dipercayai adalah salah satunya perintis persatuan umat dan figur modernisasi pesantren. Pendirian organisasi Nahdlatul Ulama atau sering dipersingkat sebagai NU adalah prakarsa dari figur KH Hasyim Asy’ari.
6 | Rohana Kudus
D ikutip dari situs stekom.ac.id, Roehana Koeddoes terlahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 20 Desember 1884. Ia adalah bibi dari penyair ulung Indonesia Chairil Anwar. Roehana ialah saudara tiri Sutan Sjahrir dan ponakan Agus Salim.
Ia termasuk wanita pintar yang tak mengenyam pendidikan resmi. Pada 1905, dia membangun sekolah artisanal di Koto Gadang.
7 | Dokter Wahidin Sudirohusodo
Wahidin yang diputuskan sebagai pahlawan nasional sama sesuai SK Presiden RI No. 088/TK/Tahun 1973 ini terlahir di Dusun Mlati, Yogyakarta pada 7 Januari 1852. Sesudah menuntaskan Eropeesche Lagere School (SD Belanda), ia meneruskan ke Sekola Dokter Jawa di Jakarta.
Wahidin Sudirohusodo memiliki harapan lebih memajukan pendidikan bangsanya. Untuknya banyak peluang untuk beberapa anak Indonesia dengan otaknya yang berkilau, tetapi masalah ekonomi menghadanginya, hingga tak bersekolah.